Tertarik Melakukan Tanam Benang? Baca Dulu Infonya di Sini

Tertarik Melakukan Tanam Benang? Baca Dulu Infonya di Sini!
Spread the love

Melakukan tanam benang dalam dunia kecantikan dan estetika, prosedur anti-aging menjadi salah satu topik yang paling banyak dibicarakan. Salah satu teknik yang kini menjadi trend adalah tanam benang. Proses ini menjanjikan penampilan yang lebih muda dan kulit yang lebih kencang tanpa perlu operasi invasif. Namun, sebelum Anda memutuskan untuk menjalani prosedur ini, penting untuk mengetahui lebih dalam mengenai tanam benang, mulai dari apa itu, bagaimana prosesnya, apa saja manfaat dan risikonya, hingga tips pemulihan pasca-prosedur.

Apa Itu Tanam Benang?

Tanam benang adalah prosedur minim invasif yang bertujuan untuk mengencangkan dan mengangkat kulit wajah yang mulai kendur akibat proses penuaan. Prosedur ini menggunakan benang yang terbuat dari bahan yang aman dan bisa diserap oleh tubuh, seperti PDO (Polydioxanone), PLA (Polylactic Acid), atau PGA (Polyglycolic Acid). Benang tersebut akan dimasukkan ke dalam lapisan bawah kulit menggunakan jarum atau cannula khusus, dan kemudian ditarik untuk memberikan efek mengangkat pada area wajah yang diinginkan.

Bagaimana Proses Tanam Benang Dilakukan?

Proses tanam benang umumnya memakan waktu sekitar 30 menit hingga satu jam, tergantung pada area yang diobati dan jumlah benang yang digunakan. Prosedur ini biasanya dilakukan dengan menggunakan anestesi lokal, sehingga pasien tidak akan merasa sakit selama proses penanaman benang berlangsung. Dokter akan memulai dengan menandai area yang akan diobati, kemudian benang akan dimasukkan melalui incisi kecil. Setelah benang ditempatkan dengan benar, dokter akan menariknya untuk mengangkat dan mengencangkan kulit, lalu mengamankan ujung benang agar tidak bergerak dari tempatnya.

Baca Juga: Manfaat Cabe untuk Saluran Pencernaan yang Jarang Diketahui

Manfaat dan Risiko

Manfaat

Tanam benang menawarkan berbagai manfaat, di antaranya adalah:

Pengencangan Kulit: Dapat mengencangkan area kulit yang kendur, seperti pipi, rahang, leher, dan alis.

Meningkatkan Kolagen: Stimulasi produksi kolagen di area sekitar benang yang membantu meningkatkan elastisitas kulit.

Pemulihan Cepat: Dibandingkan dengan operasi lifting wajah, pemulihan dari tanam benang lebih cepat dengan downtime yang minimal.

Hasil Alami: Memberikan efek yang terlihat alami jika dibandingkan dengan prosedur estetika lainnya. Dilangsir Oleh Kode Syair hk

Risiko 

Meskipun minim invasif, Melakukan tanam benang tetap memiliki risiko, seperti:

Infeksi: Risiko infeksi bisa terjadi, meskipun jarang, di area di mana benang dimasukkan.

Asimetri: Terkadang, hasil dari tanam benang bisa tidak simetris, memerlukan koreksi lebih lanjut.

Benang Terlihat atau Terasa: Pada beberapa kasus, benang mungkin terlihat atau terasa di bawah kulit, khususnya jika kulit sangat tipis.

Tips Pemulihan Pasca Tanam Benang

Pemulihan dari tanam benang relatif cepat. Namun, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mempercepat proses pemulihan:

Istirahat yang Cukup: Memberikan waktu bagi tubuh untuk beristirahat dapat mempercepat proses penyembuhan.

Hindari Aktivitas Berat: Menghindari aktivitas fisik yang berat selama beberapa hari setelah prosedur dapat membantu mencegah pergeseran benang.

Pantau Area yang Diobati: Perhatikan tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, bengkak, atau nyeri berlebihan dan konsultasikan dengan dokter jika terjadi.

Nutrisi yang Baik: Asupan nutrisi yang baik dapat mendukung proses pemulihan, termasuk mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin C dan protein.

Kesimpulan

Tanam benang bisa menjadi solusi untuk Anda yang menginginkan penampilan yang lebih muda tanpa harus menjalani operasi invasif. Dengan memahami proses, manfaat, risiko, dan tips pemulihan, Anda akan lebih siap untuk memutuskan apakah prosedur ini cocok untuk Anda. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter estetika yang berpengalaman untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan meminimalkan risiko.

One thought on “Tertarik Melakukan Tanam Benang? Baca Dulu Infonya di Sini

Comments are closed.